Minggu, 03 Mei 2015

Lisensi Software Mahal? Open Source Solusinya


Lisensi mahal tapi budget keuangan tipis? Yuk, beralih ke Software Open Source..
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, komputer telah menjadi bagian penting bagi kehidupan umat manusia saat ini. Hampir setiap hari kita menggunakan komputer untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita terutama dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Ada banyak sekali alternatif perangkat lunak (software) yang dapat kita gunakan untuk menunjang pekerjaan kita. Dari sekian banyak software, beberapa diantaranya termasuk dalam perangkat lunak open source software atau OSS. Dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai perangkat lunak sumber terbuka. Open source software dimulai dengan adanya kampanye untuk menyediakan dan menggunakan perangkat lunak gratis. 

Logo Open Source
Apa itu Open Source? Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas. (kutipan: wikipedia).

Komputer memang benar-benar sangat dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan kita sehari-hari. Tapi apakah kita pernah berpikir, kalau sistem operasi komputer yang kita gunakan lisensi atau bajakan? atau apakah software seperti Mirosoft Office, Adobe, Antivirus, dan software lainnya yang berjalan di komputer kita memiliki lisensi atau bajakan? atau hasil crack, keygen, dll?

Tentunya penulis sendiri tidak luput dan pernah menggunakan Operating System (OS) dan software-softwarenya yang bajakan dan tidak memiliki lisensi dari produk terkait. Hanya saja penulis perlahan mulai mengurangi kebiasaan tersebut. Tentu kita sebagai pengguna komputer dan warga negara yang baik tidak ingin melanggar hukum dengan menggunakan perangkat lunak ilegal bukan? Karena itulah kini sudah banyak tersedia ragam perangkat lunak Open Source yang dapat diunduh secara gratis dan disebarluaskan dengan bebas. Contoh, salah satu solusinya kita dapat menggunakan Linux sebagai OS komputer kita dibandingkan kita menggunakan Windows namun tanpa lisensi alias bajakan.

Linux Free OS:

Linux Sebagai Free Open Source OS

Bersyukurlah karena masih banyak orang-orang yang menggunakan kepintarannya untuk membuat Open Source gratis mulai dari Sistem Operasi hingga aplikasi-aplikasinya. Diantaranya ialah Linus Torvalds dan Richard Stallman. Mereka adalah penemu dan pengembang Sistem Operasi yang berbasis UNIX. Dan tak lepas bagi para developer, pengembang yang terus mengembangkan aplikasi-aplikasi yang bersifat Open Source secara gratis yang biasa disebut FOSS (Free Open Source Software).

Sistem Operasi inilah yang disebut dengan Linux. Linux sendiri bersifat gratis, kita bisa dapatkan, sebarkan kepada setiap orang hingga mengembangkannya. Kini pemakai Linux sudah banyak sekali. Bahkan Linux sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan dijadikan materi wajib di beberapa sekolah atau kampus. Dalam dunia kerja banyak perusahaan yang mempercayakan Linux sebagai Sistem Operasi server untuk menjalankan web atau aplikasi-aplikasi online yang diterapkan di perusahaan, karena ketangguhan Linux sebagai server dan anggaran biaya yang lebih murah daripada menggunakan Sistem Operasi yang berlisensi.

Linux mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya:
Kelebihan Linux:
1. Free
Sebagian besar aplikasi yang terdapat di Linux bahkan Linux sendiri didapatkan secara gratis. Selain itu kita dapat mengembangkan sistem operasi ini secara bebas dengan apa yang kita inginkan.

2. Keamanan
Linux lebih aman karena sangat jarang sekali Virus, Trojan, Spyware ada di Linux. Linux juga lebih aman sebagai server daripada Windows karena banyak tool dan aplikasi seperti Firewall, Shorewall, IPCop, Firewall Builder yang mendukung keamanan Linux, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kebobolan.

3. Stabil dan Cepat
Linux sangat stabil sehingga jarang sekali terjadi hang karena semua proses yang ada pada Sistem Operasi tidak dijalankan oleh Linux, sehingga dapat menghemat pemakaian RAM. Pada serverpun hampir semua server menggunakan Linux seperti Google, Facebook, Twitter, Microsoft, dsb.

4. Mudah
Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows. Saat ini Linux sudah mendukung GUI seperti GNOME, KDE, dsb tinggal kita yang memilihnya.

5. Banyak Pilihan
Linux tidak hanya satu, banyak varian atau biasa disebut distro Linux seperti SUSE, PCLinuxOS, Redhat, Ubuntu, Fedora, IGOS, Blankon, Linux Mint, Zencafe yang bisa digunakan pada dekstop, laptop, bahkan server (distro Linux khusus server). Karena sifat Open Source inilah yang akhirnya membuat para ahli-ahli/developer mengembangkan Linux dan mendistribusikannya ke seluruh dunia.

6. Kompatibel Dengan Hardware Lawas
Linux dapat berjalan dengan baik di atas hardware yang sifatnya ketinggalan zaman atau dibilang jadul. Sebagai contoh bulan dirilisnya Ubuntu 10.4 (Lucid Lynx) adalah bulan april 2010. Tetapi distro baru ini dapat dijalankan dengan baik dan ringan di PC Pentium 4 dengan spesifikasi Processor LGA 775 DDR1 IGB

7. Dukungan Komunitas
Linux didukung oleh komunitas besar yang sebagian besar penggunanya aktif membantu satu sama lain. Para pemula tentunya akan mempunyai banyak pertanyaan tentang cara menggunakan OS Linux. Mereka bisa bertanya tentang OS ini pada salah satu dari banyak forum komunitas Linux sendiri. Mulai dari pertanyaan mengenai instalasi, pengembangan, dan hal-hal lainnya dapat ditanyakan di forum-forum komunitas yang siap membantu anda kapan saja.

Selain itu Linux banyak didukung dengan aplikasi-aplikasi yang free dan tak kalah dengan aplikasi yang berbayar, seperti:
Aplikasi Free Open Source:
  1. Open Office sebagai pengganti Microsoft Office
  2. Mozilla Firefox sebagai pengganti Internet Explorer
  3. GIMPP sebagai pengganti Adobe Photoshop, dan aplikasi pengolah gambar lainnya
  4. Blender sebagai pengganti 3D Max, dan aplikasi pengolah gambar animasi lainnya
  5. Pidgin sebagai pengganti Yahoo Mesengger
  6. Thunderbird sebagai pengganti Microsoft Outlook
  7. Prozilla, Wget, Axel sebagai pengganti Internet Download Manager, Flashget, dll
  8. Audacious, Banshe sebagai pengganti Winamp, WMP, dll
  9. Brasero sebagai pengganti Nero



Tak ada salahnya loh, beralih ke Open Source. Dalam pekerjaan sehari-hari dengan komputer, kita mungkin sering menggunakan beberapa perangkat lunak komersial yang sudah terkenal seperti Microsoft Windows sebagai sistem operasi, Microsoft Office sebagai aplikasi perkantoran, Adobe Photoshop dan Corel Draw sebagai aplikasi untuk desain dan gambar, Microsoft Visio sebagai aplikasi untuk membuat diagram, Microsoft Outlook untuk membaca dan menerima e-mail ataupun Microsoft Project sebagai aplikasi untuk melakukan manajemen proyek. Namun tahukah Anda, bahwa perangkat lunak yang disebutkan tadi memiliki harga lisensi satuan dari ratusan hingga ribuan dolar AS per perangkat lunak? Jika Anda menginvestasikan uang Anda untuk membeli beberapa perangkat lunak asli tersebut ke dalam komputer, tentu Anda harus mengeluarkan biaya ribuan dolar AS untuk sebuah komputer.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang Open Source
Memang jika pertama kali Anda beralih ke perangkat lunak open source, kemungkinan Anda belum terbiasa menggunakannya karena tata letaknya yang sedikit berbeda dengan perangkat lunak komersial yang biasa Anda gunakan. Namun Anda bisa mulai mencobanya dan tentunya Anda akan menjadi terbiasa. Selain itu Anda juga tidak akan dibebani biaya yang mahal serta bisa jadi beban moral karena menggunakan perangkat lunak komersial yang ilegal.

Ingat, tidak semua hal yang gratis berarti kualitasnya buruk!
Unknown Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar